Suasana gembira menyelimuti orang orang yang bertaqwa kepada Allah karena besok pagi bulan penuh rohmat akan tiba.
Begitu juga dipemakaman Bergota yang biasanya tampak sepi dan angker, sore itu tampak ramai tidak kalah suasanya dengan dugderan. Banyak juga orang berjualan kembang berjajar rapi ditepian jalan menuju area pemakaman.
Sementara itu kaki kaki kecil Lala berlari gembira menyeberangi jalan Ky Saleh sebelah atas Pasar Randusari menuju pemakaman Bergota.
Mamakai pita warna merah nampak serasi dengan baju merah yang dikenakan. Dengan langkah pelan tapi pasti, Lala dan Ibunya memasuki wilayah pemakaman umum Bergota. Setelah beberap saat memasuki wilayah pemakaman, sampailah pada satu makam dengan batu nisan betuliskan “Hj Sumiati binti Rochmad 17-08-1925 : 30- 01-1975 ”
“Ayo Lala Kita berdoa, ini makam nenek Lala….”, Maka merekapun berdoa dengan khusuk.
“Ma…., usia nenek waktu meninggal umurnya 50 tahun ya Ma.”
“Ya benar…, Lala tahu dari mana ? “ Jawab Mama sambil mencoba untuk cari tahu
“ Ini terulis dinisan Nenek” jawab Lala sembari jari letik menunjukan tahun lahir dan tahun meninggal.
“ … lahir tahun 1925 dan meninga tahun 1975.. jadi 75 – 25 sama dengan 50..” jawab Lala dengan polosanya.
“Anak Pintar…”, jawab Mamanya sambil mengangguk dan tersenyum.
“Berarti nenek sudah meninggal 33 tahun ya Ma…” Kata Lala sambil jarinya berhitung. “Ya, nenek sudah tidaur di dalam kubur 33 tahun … ” Jawab Mamanya singkat
Sementara disebelah makam neneknya ada kuburan tua dengan nisanan yang telah berlumut bertuliskan “R. Sastrowardojo : 19-02-1873 : 30-01-1905”
“Kalau yang itu sudah meninggal 103 tahun yang lalu ya Ma”, jarinya letiknya menunjuk nisan disamping kubur neneknya. Mamanya mengangguk sambil berucap “Memangnya ada apa ?” dengan penuh penasaran.
“Kata Ustad, kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka, betul kan Ma” kata Lala untuk meminta persetujuan Mamanya. “Benar kan Mah ?”
“Iya benar apa yang dikata Pak Ustad….,Lalu ?” Mamanya semakin penasaran dengan rasa keigintahuan anak sematawayangnya itu.
“Iya .. Kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 33 tahun dong Mah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 33 tahun nenek senang dikubur ….” Jawab Lala dengan mata berbinar kareana sudah merasa basa mejelaskan kepada Mamanya.
Tiba tiba tarasa sesak di dada Mamanya Lala,…. terlintas dalam pikiranya … sudah siapkah bilamana besok hari meninggal dan kiamat 100 tahun lagi…100 tahun disiksa dalam kubur .. atau bahagia dikubur …. Lalu Ia menunduk … sambil meneteskan air mata…
Teringatlah ….selama …. ini sering mengabaikan perintah Allah…. Ya Allah apunilah segala dosa yang terlah kami perbuat ….. dan dipeluklah Lala sambil diciumi, sementara air mata menetes semakin deras……
Terimakasih ... anaku engkau telah mengingatkan Mama…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar